law-justice.co – Ketua Umum Aliansi Nusantara (Alsantara) T. Budiman Soelaim menilai, partai baru harus mempunyai semangat baru dan lebih condong pada kepentingan rakyat dari pada kekuasaan semata.
“Rakyat mencatat, hari ini partai bicara apa, nanti kalau tidak ditepati, rakyat akan menagih. Partai baru sebaiknya membawa harapan baru, jangan sama seperti partai lama,” ujarnya saat diskusi politik di gedung Nusantara V, DPR RI, Jakarta, Jumat (13/4).
Aliansi Nusantara sebagai perkumpulan lintas profesi bertekad memperjuangkan hak rakyat di daerah. Peran partai politik sangat penting, sehingga kerja sama dengan partai dalam menciptakan kesejahteraan adalah kuncinya. Dengan diperlihatkan masalah yang dialami masyarakat, partai harus mampu memberika ide solusi. Kalaupun sudah menjabat, rekaman yang dijanjikan menjadi bukti.
“Diskusi hari ini menjadi dokumentasi. Mereka bilang akan memperjuangkan masyarakatnya, kita rekam. Ini nanti menjadi bahan tagihan,” tambah pria asal Palembang ini.
Dalam diskusi tersebut, empat partai baru diundang untuk menawarkan solusi yang terjadi di masyarakat yaitu Partai Solidaritas Indonesia, Partai Berkarya, Partai Perindo dan Garuda. Juga menghadirkan Prof Siti Zuhro dan Prof Yudhie Haryono, sebagai Tim panel yang membedah secara akademik tawaran solusi mereka.
Aliansi Nusantara sengaja menjaring masalah dari masyarakat akar rumput. Lalu disajikan ke dalam forum, untuk selanjutnya petinggi-petinggi partai menawarkan ide jalan keluarnya.
“Kita memotret persoalan, kita sampaikan ke partai politik, supaya mereka bisa memperjuangkannya kelak,” tandas Budiman.








